Selasa, 01 Desember 2009

Hutan Tropis

Ciri-ciri umum kawasan tropis berdasarkan iklim:
a. Fluktuasi temperature lebih kecil dari daerah di luar tropis
b. Perbedaan waktu siang dan malam tidak seimbang
c. Curah hujan tahunan kawasan tropis sangat tinggi di banding diluar daerah tropis

Ciri-ciri hutan tropis dataran rendah
a. Terletak pada ketinggian 1200m dml
b. Paling kaya akan jenis
c. Tegakan hutan sangat komplek
d. Banyak pohon besar dan berbanir
e. Struktur tajuk berlapis
f. Kelas ukuran daun mesophyl
g. Banyak perambat berkayu yang besar
h. Efifit yang tahan naungan
Hutan Dipterocarpaceae dataran rendah
a. Ketinggian 1000 feet-300m dml
b. Pohon besar-besar umumnya dipterocarpace
c. Biomasnya besar
d. Jenis-jenis :
-shorea (meranti),meranti merah: Shorea Leprosula
-meranti putih :Shorea Lamellata, S. bracteolate
-balau :Shorea Leavis, S.atrinervosa
-meranti kuning :Shorea balanocarpoides
-Dipterocarpus (keruing): Dipterocarpus cornutus,
-Dryobalanops (kapur):Dryobalanops beccarrii
-Anisoptera (mersawa) :Anisoptera costata
-Cotylelobium :Cotylelobium burckkii
-Parashorea(urat mata) : Parashorea aptera
-Vatica (resak) :V.bancana, V. nitens
-Hopea (merawan): H. mengarawan
-Upuna (ampreng): U. borneensis
Hutan Dipterocarpaceae perbukitan
- Terletak pada ketinggian 1000-2500 feet
- Dipterocarpaceae dataran rendah kurang dominant, yang tumbuh pada punggung bukit Shorea curtisii
- Dipterocarpaceae yang umum : Balau, meranti putih, meranti kuning, meranti merah, Hopea, Dipterocarpus, Cotylelobium
Hutan Dipterocarpaceae pegunungan rendah
- Ketinggian antara 2500 – 4000 feet/ 800-1200m dml
- Terletak pada pegunungan pedalaman/terisolir
- Jenis Dipterocarpaceae kurang, namun jumlah individunya banyak
- Jenis : Shorea platyclados, Hopea Montana, keruing gunung, resak
Hutan Hujan tropis semi hijau :
- Terdapat pada musim kemarau
- Sekitar 30% pohon besar menggugurkan daun
- Banyak pohon berbanir besar
- Jumlah jenis lebih sedikit
- Kulit batang cendrung lebih tebal dan kasar
- Sedikit jenis cauliflorus
- Pohon besar agak lebih rendah
- Efifit jarang, banyak paku-pakuan dan anggrek
- Penyebaran : Afrika, Amerika, China, Thailand, Birma, dll
Hutan hujan tropis pegunungan bawah :
- Terletak pada ketinggian 1200 -1500 m
- Tinggi tajuk pohon 15 – 33m
- Umbuhan berkayu, Mesophyll
- Pohon berbanir besar jarang
- Perambat kayu yang besar tidak ada
- Efifit melimpah
- Banyak terdapat lumut dan paku-pakuan
Hutan tropis subalpine
- Ketinggian 3000-4000 m dml
- Tumbuhan umumnya pohon kecil dan penutup tanah
- Temperatur cukup dingin
- Lebih miskin jenis di bandingkan hutan pegunungan atas
- Jenis yang dominan : Myrica javanica, Thalictrum
- Anggota Orchidaceae (anggrek tanah)banyak, efifit berkurang
- Erdapat lumut
- Di irian di dominasi conifer
Hutan Alpine
- Terletak pada ketinggian 4000 ke atas
- Temperatur dingin
- Tidak terdapat pohon, hanya semak, herba, lumut
- Jenis Umumnya : Drimys, Coprosma, Olearia
Hutan Musim
- Hutan dipengaruhi musim hujan dan kering, musim kering mencapai 6-7 bulan/tahun
- Musim hujan pohon berdaun lebat, musim kering daun gugur
- Miskin jenis pohon, kaya semak belukar
- Lapisan tajuk sederhana 2-3 lapisan, tajuk tertinggi mencapai 30 m
- Tanah mongering, perakaran pohon umumnya dalam
- Kadar humus umumnya rendah, kurang mendapat pencucian
- Banyak tahan api, berbatang dan berumbi dalam tanah
- Banyak jenis berdaun kecil
- Efifit dan liana jaran terdapat
Savana merupakan tipe musim hujan dimana jumlah bulan kering lebih panjang dari bulan basah. Vegetasi savanna didominasi oleh semak, belukar dan rumput-rumputan
A. Suksesi Primer, terjadi bila komunitas asal terganggu, ganguan ini mengakibatkan komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut trbentuk habitat baru atau substrat baru .
B. Suksesi sekunder, bila komunitas/ekosistem alami terganggu, baik secra almi /buatantetapi tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga komunitas lama kehidupan masih ada.
Perbedaan suksesi primer/suksesi sekunder, terletak pada kondisi awal . pada suksesi primer, habitat awal terdiri dari substrat yang sama sekali baru sehingga tumbuhan yang tumbuh pada tahal awal ini berasal dari biji dan benih yang dating dari luar. Pada suksesi sekunder, biji dan benih bukan saja berasal dari luar tetapi dari dalam habitat itu sendiri.
- Hutan yang paling banyak mengandung jenis Dipterocarpaceae adalah : Hutan hujan Dipterocarpaceae datarn rendah.
- Hutn bakau di asia terdiri dari : 4 zona
- Jenis yang hidup di hutan rawa adalah : Artocarpus tejismanii
- Jenis yang hidup di hutan musim adalah : Tectona grandis dan santalum album
Jenis yang khas di irian, maluku, NTT : Eucalyptus deglupta, Eucalyptus urophylla, Melaleuca symphiocarpa, Acacia auriculiformis
Jenis khas di NTT : Santalum album, Borrasus flabellifer, Melaleuca sp
Jenis yang umum di Indonesia : Tectona grandis, Tamarindus indica, Acacia leucophloea, Dillenia pentagyna, Dalbergia latifoli, dll.
Tipe Hutan : H. mangrove, pantai. Rawa, gambut, riparian, kerangas, kapur.

Tipe Hutan di pengaruhi : H. dataran Rendah, dataran tinggi, pegunungan, musim
Hutan mangrove terbagi : mangrove pantai, m. estuaria, m. sungai
Akar Magrove : Akar rimpa , akar lutut, akar tunjang.

Fungsi hutan Magrove :
a. Fungsi Fisik : menjaga garis pantai, mempercepat perluasan lahan, malindunggi pantai, mengolah bahan limbah.
b. Fungsi biologi : tempat berlindung udang, tempat bersarang burung besar, habitat alami jenis biota.
c. Fungsi Ekonomi : tambak, tempat pembuatan garam, rekreasi, eksploatasi kayu
Kelangkaan bahan baku kayu di sebabkan :
a. Kebakaran hutan : menghanguskan 210.00 km

Tidak ada komentar:

Posting Komentar