Selasa, 01 Desember 2009

Biomassa

Biomassa tanaman merupakan ukuran yang paling sering digunakan untuk menggambarkan dan mempelajari tanaman. Ini didasarkan atas kenyataaan bahwa taksiran biomassa tanaman relative mudah diukur dan merupakan integrasi dari hamper semua peristiwa yang dialami tanaman sebelumnya (Sitompul dan Guritno, 1995).
Biomassa adalah jumlah bahan organik yang terdapat pada saat pengukuran dan dinyatakan dalam satuan bobot persatuan luas persatuan waktu misalnya, kg/ha/th, maka hal ini disebut produktivitas (Soekotjo, 1976).
Dykstra dan Patriawan mengatakan bahwa data biomassa dari suatu hutan dapat digunakan untuk menaksir kemampuan berproduksi hutan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan diketahuinya biomassa suatu tegakan hutan yang diukur pada suatu saat tertentu dan dalam satuan luas tertentu pula maka produktivitas hutan yang bersangkutan dapat diketahui. Lebih lanjut Young dan Carpenter (1976) berpendapat bahwa inventarisasi biomassa yang akurat dapat digunakan untuk memperkirakan produksi tahunan dan produksi secara periodic per hektar. Hal ini sangat penting bagi perencanaan hutan dalam kaitannya dengan pengelolaan yang lebih luas. Disamping itu penapsiran biomassa sering dihubungkan dengan studi lainnya dalam bidang manajemen hutan antara lain dalam pemilihan jenis tanaman dan penjarangan.

Komponen Pohon Penyusun Biomassa Tegakan
Menurut Sitompul dan Guritno (1995), biomassa suatu tanaman meliputi semua bahan tanaman yang secara kasar berasal dari hasil fotosintesis, serapan unsure hara dan air yang diolah melalui proses biosintesis. Produksi biomassa tersebut mengakibatkan pertambahan berat dapat diikuti dengan pertambahan ukuran lain yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tetapi tidak semua bagian tanaman mengalami pertambahan yang sama pada waktu yang sama.
Bagian terbesar dari biomassa hutan adalah berupa batang-batang pohon yang menyusun tegakan sebagai hasil akumulasi produksi bahan organic selama bertahun-tahun. Adanya hubungan yang sangat erat antara jumlah biomassa tegakan dengan umur tegekan akan diperoleh apabila tegakan tersebut tumbuh pada suatu kondisi pertumbuhan yang sama. Biomassa tegakan hutan dipengaruhi oleh kerapatan tegakan dan kualita tempat tumbuh. Tegakan yang makin rapat jarak tanamnya akan mempunyai jumlah biomassa yang semakain besar walaupunbelum tentu dapat menjamin kualita produksi (Satto dan Madgwick, 1982).
Macam komponen penyusun biomassa pohon adalah sebagai berikut :
a. Batang
Jumlah biomassa terbesar terdapat pada komponen batang dibandingkan dengan komponen pohon lainnya. Hal ini disebabkan selain dalam pengukurannya memerlukan waktu, tenaga dan biaya juga menurut Satoo dan Madgwick (1982), disebabkan dalam bidang kehutanan pertumbuhan volume batang lebih dipentingkan, yang pada umumnya dipublikasikan dalam bentuk tabel hasil. Faktor –faktor yang mempengaruhi biomassa batang adalah kerapatan tegakan, kualitas tempat tumbuh, umur tegakan, ketinggian tempat dan faktor genetis pohon.

b. Daun
Pada fase awal pertumbuhan tegakan, biomassa daun akan terus meningkat sampai tingkat umur tertentu saat keadaan tajuk pohon saling menutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar