Hutan tanaman, yang berangkat dari pembangunan jenis hutan yang berdaya guna majemuk dan berlanjut pada pengembangan bertahap sebelum mencapai fungsinya sebagai kawasan hutan, turut mempengaruhi perkembangan ekosistem dalam hutan tanaman dan pola pertanian masyarakat yang berkembang di sekitarnya. Diterminasi pokok terhadap hasil ditentukan oleh keberhasilan pengembangan hutan tanaman menjadi sumber pendapatan, sarana perbaikan ekosistem dan konservasi alam.
Kawasan hutan tanaman memiliki potensi besar untuk tempat membudidayakan dan mengembangkan berbagai jenis tanaman obat dalam kondisi sinergik. Tanaman obat dengan tegakan hutan tanaman dapat mempercepat proses pembentukan tipe ekosistem yang kondusif bagi pengembangan hutan produktif dalam mencapai sasaran hutan yang mendekati hutan alam.
Perkembangan teknologi budidaya, proses panen dan pasca panen tanaman obat telah memungkinkan peningkatan produktivitas dan daya guna tanaman obat. Daya guna yang utama adalah bahan baku obat tradisional, modern dan produk diversifikasi yang lain yang bernilai ekonomi tinggi. Peluang yang terbuka untuk membangun industri rumah tangga, industri kecil atau menengah akan ditentukan oleh besarnya usaha tanaman obat dalam satu masyarakat sekitar hutan tanaman dan sarana prasarana transportasi, pasar dan lembaga kemasyarakatan yang aktif.
Keuntungan majemuk yang dihasilkan oleh pengembangan tanaman obat dalam pengembangan hutan tanaman meliputi : (1) keberhasilan pengelolaan hutan tanaman melalui penyediaan sumber pendapatan yang berkelanjutan; (2) penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang bekerja pada bidang pertanian, industri rumah tangga/kecil atau menengah, perdagangan; (3) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan; (4) peningkatan pendapatan asli daerah; dan (5) pengembangan usaha regional.
Bantuan kepada petani dari berbagai sumber atau mitra usaha memerlukan sistem yang jelas dan berpedoman pada prinsip saling menguntungkan dan ditata secara profesional. Berbagai bantuan dalam kemitraan yang sangat esensial sifatnya adalah : pendampingan teknologi oleh peneliti dan penyuluh spesialis, pengadaan dan pengorganisasian modal usaha (kredit), koperasi desa untuk pengadaan sarana produksi dan penampngan hasil, serta tenaga perindustrian setempat. Status kemitraan yang diharapkan adalah atas dasar 'bapak angkat-anak angkat'.
Peranan tanaman obat dalam pengembangan hutan tanaman perlu diwujudkan dalam suatu program terpadu antar sumber pengambil kebijakan, teknologi, permodalan dan petani setempat.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar