PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis moneter yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1997 menyebabkan perekonomian negara kita menjadi tidak stabil dimana krisis tersebut mengakibatkan kelangkaan likuiditas, tingginya tingkat bunga dan disertai dengan tingginya tingkat inflasi. Kondisi yang memprihatinkan ini cukup meluas dan terasa hampir disemua sektor. Perkembangan dunia usaha dan bisnis yang berfluktuasi saat ini sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan nasional dalam meningkatkan kapasitas usahanya. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi juga berkaitan terhadap kelancaran usaha perusahaan.
Pada saat ini perekonomian Indonesia dalam proses pemulihan dari dampak krisis tersebut. Proses pemulihan perekonomian walaupun berjalan lambat setidaknya mampu sedikit memberikan perbaikan kondisi ekonomi negara kita. Kondisi yang demikian tentunya sangat tidak menguntungkan bagi iklim dunia usaha. Akan tetapi, kondisi yang seperti itu menuntut kemampuan perusahaan agar tidak menghentikan kegiatan usahanya.
Secara umum tujuan dari berdirinya suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba dan membuat perusahaan mampu bertahan dalam persaingan bisnis. Tentu saja dalam hal ini, perusahaan tidak hanya bertahan tetapi dapat terus berkembang.
PT Bintang Widyalestari merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan sebagai distributor bahan-bahan kimia yang digunakan oleh industri dan laboratorium yang didirikan oleh Bapak Budiono, Nyonya Mellisa Gozali beserta Bapak Johan Aries yang didasarkan akta notaris Ruddyantho Tantry,SH dengan nomor 36 tanggal 12 Februari 1993 yang berkedudukan di kota Samarinda. Tawas batu, tawas powder, kaporit, oxalid acid, pupuk urea dan melamine powder adalah produk yang dijual oleh perusahaan ini yang daerah pemasarannya meliputi kota Samarinda, kota Balikpapan dan kota Bontang.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan keuangan lainnya pada periode tertentu agar dapat diperbandingkan dan dianalisis sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat dan terbaik bagi perusahaan baik dalam tahun berjalan maupun kebijakan yang akan diambil untuk masa depan.
Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang ada dalam perusahaan (intern) maupun pihak-pihak yang berada diluar perusahaan (ekstern).
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, para penganalisa dapat menggunakan 2 cara pendekatan yaitu dengan Cross Sectoral Approach dan Time Series Analysis. Cross Sectoral Approach merupakan pendekatan dengan cara membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain sedangkan pada Time Series Analysis merupakan pendekatan dengan cara membandingkan rasio keuangan perusahaan dari suatu periode ke periode lainnya.
Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah analisis rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan tersebut, sehingga dapat diketahui kelebihan-kelebihan yang dimiliki perusahaan dan juga kelemahan-kelemahan untuk dapat dilakukan perbaikan.
Berdasarkan penelitian pendahuluan terhadap laporan keuangan diketahui bahwa pada laporan neraca tahun 2005, total aktiva yang dimiliki sebesar Rp.2.929.664.502,00 mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar Rp.3.226.122.665,00. Sedangkan tingkat keuntungan yang telah dicapai perusahaan dapat dilihat pada laporan laba rugi, dimana laba sebelum pajak pada tahun 2005 sebesar Rp.577.425.709,00 mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar Rp.810.570.880,00.
Dari gambaran laporan keuangan PT Bintang Widyalestari selama 2 tahun menunjukkan bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan laba atau keuntungan dengan harta (modal) yang diinvestasikan dalam aktivitas perusahaan. Akan tetapi dengan hanya melihat laporan keuangan secara umum saja kita tidak dapat mengetahui secara tepat kondisi perusahaan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis rasio keuangan yang memberikan gambaran secara jelas dan lengkap dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dan perkembangan operasi perusahaan.
Dari uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian lanjut atas kinerja keuangan perusahaan PT Bintang Widyalestari di Samarinda dengan judul “Analisis laporan keuangan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT Bintang Widyalestari di Samarinda.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka yang menjadi pokok permasalahan yaitu “Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT Bintang Widyalestari pada tahun 2005 dan 2006?”
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT Bintang Widyalestari secara jelas untuk tahun 2005 dan 2006.
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dibidang keuangan.
b. Sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan masalah yang dihadapi dan bermanfaat bagi pengelolaan dan pengembangan dimasa mendatang.
c. Sebagai langkah awal untuk mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan serta dapat memberikan pengalaman yang berguna untuk berpikir secara analisis dimasa mendatang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar