METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi atau penjelasan yang menggambarkan variabel-variabel yang diamati. Dengan demikian akan memudahkan serta menyederhanakan analisis dan pembahasan dalam pemecahan masalah serta memperoleh jawaban yang jelas. Selanjutnya pada bagian ini, akan diuraikan suatu rumusan atau definisi operasional mengenai indikator-indikator yang dipergunakan sebagai variabel yang diteliti dan akan dibahas.
PT Bintang Widyalestari merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan sebagai distributor bahan-bahan kimia, yang digunakan oleh industri dan laboratorium. Perusahaan ini berlokasikan di Jalan H. Agus Salim Nomor 17 Samarinda.
Laporan keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan utama yang dihasilkan oleh manajemen PT Bintang Widyalestari dari proses akuntansi berupa neraca dan laporan laba rugi. Neraca dibuat dimaksudkan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Sedangkan pada laporan laba rugi dibuat dimaksud untuk menggambarkan hasil-hasil usaha yang telah dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Analisis rasio yang dimaksud disini adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh PT Bintang Widyalestari Samarinda.
Untuk keperluan analisis dan pembahasan selanjutnya maka analisis yang dilakukan meliputi:
1. Rasio Likuiditas
Untuk mengukur kemampuan perusahaan PT Bintang Widyalestari dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo, digunakan rasio-rasio sebagai berikut:
a. Rasio lancar (Current Ratio), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, dengan cara membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva lancar meliputi kas, bank, piutang dagang, persediaan dan asuransi dibayar dimuka. Sedangkan pos-pos yang termasuk dalam hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang bank yang telah jatuh tempo dan hutang lain-lain.
b. Rasio cepat (Quick Ratio), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, dengan cara membandingkan aktiva lancar (tidak termasuk persediaan) dengan hutang lancar, aktiva lancar yang dimaksud adalah kas, bank, piutang dagang dan asuransi dibayar dimuka. Sedangkan hutang lancar yang dimaksud adalah hutang dagang, hutang bank yang telah jatuh tempo dan hutang lain-lain.
c. Rasio kas (Cash Ratio), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, dengan cara membandingkan pos kas dan pos bank dengan hutang lancar. Dimana pos-pos dalam hutang lancar yang dimaksud adalah hutang dagang, hutang bank yang telah jatuh tempo dan hutang lain-lain.
2. Rasio Aktivitas
Untuk mengukur seberapa efisien perusahaan PT Bintang Widyalestari dalam menggunakan aktivanya. Digunakan rasio-rasio sebagai berikut:
a. Perputaran persediaan (Inventory Turnover), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari laporan laba rugi, dengan cara membandingkan antara Harga Pokok Penjualan dengan rata-rata persediaan. Harga Pokok Penjualan diperoleh dengan cara persediaan awal ditambah pembelian dikurang persediaan akhir, sedangkan rata-rata persediaan diperoleh dengan cara persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi 2 (dua).
b. Periode rata-rata persediaan (Average Days Inventory), rasio ini dihitung dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun dengan perputaran persediaan (Inventory Turnover).
c. Perputaran total aktiva (Total Assets Turnover), rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara penjualan dengan total aktiva. Penjualan yang dimaksud adalah penjualan bersih (penjualan tunai ditambah penjualan kredit dikurang potongan penjualan dan retur penjualan) dimana datanya berasal dari laporan laba rugi. Sedangkan total aktiva merupakan jumlah aktiva lancar (kas, bank, piutang dagang, persediaan dan asuransi dibayar dimuka) dan aktiva tetap (tanah, gedung, kendaraan, dan peralatan kantor yang dikurang akumulasi penyusutan aktiva tetap) dimana datanya berasal dari neraca.
3. Rasio Leverage
Untuk mengukur penjaminan hutang dengan menggunakan total aktiva dan modal yang ada pada perusahaan PT Bintang Widyalestari dibiayai dengan hutang, digunakan rasio-rasio sebagai berikut:
a. Rasio hutang (Debt to Total Assets), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, dengan cara membandingkan antara total hutang dengan total aktiva. Total hutang merupakan jumlah hutang lancar (hutang dagang, hutang bank yang telah jatuh tempo, hutang lain-lain) dan hutang jangka panjang (hutang bank). Sedangkan total aktiva merupakan jumlah aktiva lancar (kas, bank, piutang dagang, persediaan dan asuransi dibayar dimuka) dan jumlah aktiva tetap (tanah, gedung, kendaraan, peralatan kantor yang dikurang akumulasi penyusutan aktiva tetap).
b. Rasio hutang terhadap modal (Debt to Equity Ratio), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, dengan cara membandingkan antara total hutang dengan modal sendiri. Dimana total hutang merupakan jumlah hutang lancar (hutang dagang, hutang bank yang telah jatuh tempo, hutang lain-lain) dan jumlah hutang jangka panjang (hutang bank). Sedangkan modal sendiri merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas
Untuk mengukur kemampuan PT Bintang Widyalestari untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dapat digunakan rasio-rasio sebagai berikut:
a. Marjin laba bersih (Net Profit Margin), rasio ini dihitung berdasarkan data yang berasal dari laporan laba rugi, dengan cara membandingkan antara laba setelah pajak dengan penjualan. Laba setelah pajak yang dimaksud adalah laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan badan (Pph badan). Sedangkan penjualan yang dimaksud adalah penjualan bersih (penjualan tunai ditambah penjualan kredit dikurang potongan tunai dan retur penjualan).
b. Hasil atas total aset (Return on Total Assets), rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah pajak dengan total aktiva. Laba setelah pajak yang dimaksud adalah laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan badan (Pph badan), dimana datanya berasal dari laporan laba rugi. Sedangkan total aktiva merupakan jumlah aktiva lancar (kas, bank, piutang dagang, persediaan dan asuransi dibayar dimuka) dan aktiva tetap (tanah, gedung, kendaraan, peralatan kantor yang dikurang akumulasi penyusutan aktiva tetap), dimana datanya berasal dari neraca.
c. Hasil atas ekuitas (Return on Equity), rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah pajak dengan ekuitas (modal). Laba setelah pajak yang dimaksud adalah laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan badan (Pph badan), dimana datanya berasal dari laporan laba rugi, sedangkan modal merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan dimana datanya berasal dari neraca.
B. Rincian Data Yang Diperlukan
Untuk keperluan analisis dan pembahasan serta guna memperoleh sasaran dari penulisan ini, maka diperlukan data-data sebagai berikut:
1. Gambaran umum perusahaan PT Bintang Widyalestari.
2. Struktur organisasi dan deskripsi jabatan untuk perusahaan.
3. Neraca per 31 Desember 2005 dan 2006.
4. Laporan laba rugi periode tahun yang berakhir 2005 dan 2006.
5. Laporan laba ditahan periode tahun 2005 dan 2006.
6. Data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.
C. Jangkauan Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Bintang Widyalestari yang berlokasikan di jalan H. Agus Salim Nomor 17 Samarinda. Laporan keuangan yang dianalisis terbatas pada laporan keuangan yaitu neraca per 31 Desember 2005 dan 2006 serta laporan laba rugi periode tahun yang berakhir 2005 dan 2006.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi pustaka (Library Research)
Adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari teori dan informasi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
2. Penelitian lapangan (Field Work Research)
Adalah metode penelitian yang didasarkan pada keadaan yang sebenarnya, dilaksanakan langsung pada obyek yang diteliti dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a). Peninjauan (observasi)
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian.
b). Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan dan karyawan.
c). Dokumentasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melihat data-data yang ada dalam dokumen-dokumen perusahaan.
E. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Alat Analisis
Untuk menganalisis dan menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan, maka penulis menggunakan alat analisis rasio keuangan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Menurut S. Munawir (2001 : 239),
Aktiva Lancar
a. Current Ratio = x 100%
(Rasio Lancar) Hutang Lancar
Aktiva Lancar – Persediaan
b. Quick Acid Ratio = x100% (Rasio Cepat) Hutang Lancar
Kas + Bank
c. Cash Ratio = x100%
(Rasio Kas) Hutang Lancar
2. Rasio Aktivitas
Menurut S. Munawir (2001 : 104),
a. Inventory turnover (Perputaran persediaan)
Persediaan awal + persediaan akhir
Rata-rata persediaan =
2
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover = x 1 kali
Rata-rata persediaan
360 hari
b. Average Days Inventory =
(Periode rata-rata Persediaan) Perputaran persediaan
Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2003 :155),
Penjualan
c. Total Asset Turnover = x 1 kali
(Perputaran Total Aktiva) Total Aktiva
3. Rasio Leverage
Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2003 :155),
Total Hutang
a. Debt to Total Assets = x 100%
(Rasio Hutang) Total Aktiva
Menurut S. Munawir (2001 : 239),
Total Hutang
b. Debt to Equity Ratio = x 100%
(Rasio hutang terhadap modal) Modal Sendiri
4. Rasio Profitabilitas
Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2003 : 156),
Laba setelah pajak
a. Net Profit Margin = x 100%
(Marjin Laba Bersih) Penjualan
Laba setelah pajak
b. Return On Total Assets = x 100%
(Hasil Atas Total Aset) Total Aktiva
Laba setelah pajak
c. Return On Equity = x 100%
(Hasil Atas Ekuitas) Ekuitas
2. Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan pada Bab II, akan disampaikan dari hasil perhitungan rasio keuangan dengan batasan diterima atau ditolak adalah sebagai berikut.
Jika kinerja keuangan perusahaan PT Bintang Widyalestari mengalami peningkatan pada tahun 2006 dibanding tahun 2005 maka hipotesis diterima.
Jika kinerja keuangan perusahaan PT Bintang Widyalestari mengalami penurunan pada tahun 2006 dibanding tahun 2005 maka hipotesis ditolak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar