Selasa, 01 Desember 2009

Bidang Ilmu Tanah Hutan

Bagaimana supaya tanah bisa menghasilkan produksi yang baik dan ramah terhadap lingkungan?

Aspek Kapabilitas lahan (pengkajian tanah secara makro)
Berkaitan dengan kemampuan suatu lahan untuk dapat menopang suatu pembangunan tertantu
 Mengevakuasi , digunakan untuk tujuan tertentu secara makro seperti, perkebunan, kehutanan dan pertanian
 Perbedaan Lahan dengan Tanah
Lahan : bentang alam yang terdiri dari komponen-komponen geofisik mencakup iklim, vegetasi, tanah dan sosekbud hamkamnas.
Tanah menurut rimbawan : benda alam penutup terluar kulit bumi yang tersusun oleh : Mineral, Bahan organik, Air dan Udara.
 Sasaran Pengelolaan : Tanah mempunyai pembagian yang harmonis dari keempat unsur tersebut, unutk menopang pertumbuhan tanaman.
 Konsep tanah Ideal ; 25% Air, 25% Udara, 5% bahan organik, dan 45% Mineral.
1. Mineral (45%) Why
 Mineral; Merupakan senyawa hasil pelapukan batuan-batuan induk dengan ukuran  2 mm
 Batuan mengalami agregasi(pengelompokan mineral)
 Bahan Induk dengan pengaruh faktor iklim ( T, Rh, cuaca dan lain-2) berubah menjadi batuan-2 yang berukuran kecil ( pasir ( 2 mm) debu, liat( 0,002 mm dan Koloid( 0,001 mm)
 Merupakan sumber unsur hara baik makro(N, P, K, Ca dan Mg/ banyak dibutuhkan tanaman) maupun mikro (diperlukan dlm jumlah sedikit/katalis untuk meningkatkan reaksi sehingga diperoleh tanah yang tinggi.
 Loem ; perbandingan fraksi-2 tanah yang seimbang.
 Liat n pasir merupakan sifat fisik tanah yang sangat penting
Liat mempunyai permukaan besar jika permukaan besar maka mampu menyimpan air banyak. Dan juga berpengaruh pada proses kimia yaitu mampu mengikat ion-ion yang terkait.
 Pasir mempunyai permukaan kecil sehingga kurang baik dalam mengikat ion-ion.
 Jenis Liat; illit, mormorilonit, koalinit
2. Bahan Organik
Peran sentral bahan Organik
1. Pemersatu butiran tanah (perekat)
Setiap butiran tanah diikat dengan bahan organik membentuk agregat sehingga aerasinya menjadi lebih baik.
2. Humus
 Adalah bahan organik yang bersifat koloid sehingga mampu mengikat air yang sangat banyak, memiliki KTK yang tinggi 150-250 me/100 g
 KTK Podsolik 4-6 me/100g
 KTK merupakan gudang
 Bahan organik mengalami proses Huminifikasi menhasilkan Humus kemudian mengalami proses Mineralisasi menjadi Unsur hara
3. Air (25%)
 Berfungsi sebagai pelarut, jika air banyak maka udara sedikit
4. Udara (25%)
 Diperlukan untuk proses respirasi (daun dan akar)
 Jika terjadi hujan asam maka pH rendah < 5
 Air hujan mempunyai pH netral 5-6
 Polutan dari industri bisa menyebabkan air hujan mempunyai pH basa <3
 Smog merupakan kabut kotor.















 Sebanyak 75-85% seresah (Litter(L) mengelami prose Humunifikasi dan berubah menjadi Humus kemudian mengalami proses Mineralisasi sehingga terbentuk Unsur hara
 Larutan Unsur akan mengalamai
- Pelindian (pemiskinan unsur hara)
- Karena air laria
 Sisanya akan mengalami proses siklus
 Pertumbuhan sama dengan pertambahan biomassa yang membedakan pertumbuhan adalah, keperluan unsur hara dan kegiatan proses fotosintesis.
Karaktersitik Tanah Hutan
1. Adanya iklim Mikro
 Fluktiuasi suhu dan kelembapan lebih teratur dibandingkan iklim makro, sehingga memungkinkan hidupnya mikroorganisme tertentu yang berfungsi sebagai dekomposer
2. Adanya spektrum Organisme mikro, pengurai bahan organik dilantai hutan
 Dekomposisi di HTI lebih rendah karena tidak terciptanya iklim mikro yang sesuai untuk kehidupan mikro organisme.
3. Terdapatnya siklus hara antara sistem tanah dan sistem vegetasi
 Unsur hara berputar diserap menguap, diserap menguap dan seterusnya
4. Terjadinya Pelindian (pemiskinan unsur hara)
 Pada saat seresah mengalami pelapukan khususnya humunifikasi disamping humus juga dihasilkan asam-asam humid.

Part 2.
Yang diharapkan dari Tanah.
1. Unsur hara
2. Udara
3. Air
1. Unsur hara
 Unsur hara Yang merupakan pembentuk substansi terpenting antara lain N, P, K dan S.
S; Pembentuk asam amino
 Kalium dan Kalsium; untuk mendistribusikan proteun keseluruh bagian tanaman
 Humus bersifat koloidal dimana diameternya < 1 mikron
 Porositas tanah mempengaruhi air dan udara; pori meso berperan dalam menyimpan dan transportasi air.
Faktor yang mempengaruhi proses mineralisasi
1. Suhu. 2. RH, pH, dan Porositas
 Lahan gambut memiliki tingkat porositas yang rendah sehingga sangat sulit terurai
 Mineral berasal dari bartuan induk yang telah mengalami pelapukan secara fisik (disintegrasi) dan kimia (dekomposisi)
 Contoh jenis mineral (Hipersten,feldspar, ortoklas, mika, plagioklas, augit, dan horenblende
 Quartza memiliki tingkat kekerasan = 7
 Aphatit suber unsur hara fhosfat.
 Tingkat kekerasan mineral dai 0-10
 Solum (lapisan A dan B) sedangkan Topsoil (lapisan A)
Pokok Pemahaman Manager
1. Memahami sifat-sifat tanah yang akan dikelola
2. Mendayagunakan potensi tanah secara tepat
3. Mampu melakukan peramalan tentang perubahan sifat tanah yang mungkin terjadi sehubungan dengan pendayagunaannya.
4. Melakukan tindakan agar produktifitas tanah terpelihara
Bersambung………………….

1. berapa unsur hara yang dibutuhkan dalam satu tahun
2. Berapa yang tersedia dalam tanah
3. Berapa yang harus diberikan pada tanah
Warna tanah
1. Bahan organik
2. Ditentukan oleh dominasi unsur-unsur tertntu misal. Warna merah oleh besi da alumunium
3. Mineral
Part. 3
Faktor pembatas tanah yang tidak bisa diperbaiki (tekstur dan struktur, ketebalan solum dan KTK)
PRODUKTIFITAS LAHAN, KESUBURAN TANAH, PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN
Faktor yang mempengaruhi produktifitas lahan
1. Iklim; iklimatik (CH dan penyebaran, periode musim kering, kondisi tanah )
2. Aspek tanah
 Tanah Tua (ultisol, oxisols), Alfisols (tanah mediteran) tidak mutlak termasuk tanah tua terbentuk dari batu kapur (line stone)
 Tanah Muda (Inseptisol dan Alfisol)
 Ultisol sering diasebut fodsolik
 Oxisols biasanya ditandai terbentuknya tofografi tanah yang datar
 Contoh kasus di daerah Kalsel banyak terbentuk tanah oxisols (latosol)
Kaidah umum tanah ultisol (podsolik)
 KTK (16-24 me/100g liat sama dengan 4-6 me/100 g tanah
Nilai KTK ini tergolong rendah-sedang KTK berkaitan erat dengan kemampuan tanah dalam mengikat/menyimpan unsur hara sehingga tanah-tanah ultisol menyimpan unsur hara dalam jumlah sedikit karena lumbung peyimpanannya (KTK) kecil
 Horizon penciri Arginik (Bx)
- Horizon ini berkaitan erat dengan kemampuan tanah dalam mengikat/menyimpan air
- Pertukaran udara lebih sulit di sub soil
- Akar akan susah masuk pada keadaan liat yang besar sehingga susah ditembus
- Pada lapisan B1 banyak mengandung unsur alumunium dan besi yang dapat menjadi racun. a
 Kejenuhan Basa < 35 %
- Kejenuhan basa merupakan perbandingan antara jumlah kation basa/jumlah seluruh kation basa + kation asam
- Nilai basa < 35% berarti 65% merupakan kation asam sehingga tanah-tanah Fodsolik bersifat asam karena memiliki kejenuhan basa < 35%
 Podsolik arenik (aren=yunani) adl tanah podsolik yang didominasi oleh pasir sehingga tidak cocok untuk penanaman.
 KTK berimplikasi dengan pengapuran dan dan penyiapan unsur hara yang berkaitan dengan pemupukan
 KTK tanah Oxisol berkisar antara < 16 me/100 gr liat
 Langkah-langkah evaluasi kapabilitas lahan
Sistem Klasifikasi Tanah
1. USDA
2. FAO
3. Sistem..
4. Dephut dengan NEWZELAND
Disebabkan selain kelas tanah dari I-VIII kelas tanah dilengkapi dengan rincian mengenai sub kelas dan keterangan tentang faktor-faktor pembatas
Misal S1 = soil T = Tofografi
Yaitu dari kelas, subkelas dan unit
 Kebakaran hutan bisa menyebabkan humus yang tersedia hilang terbakar
 Pada tanaman yang tumbuh ditanah inceptisol setelah kebakaran memperoleh basa-basa yang mampu menahan humus/abu sehingga tanahnya mampu menyaring tumbuhan

Part.4
Inti pengetahuan ilmu tanah
1. Penyiapan Lahan
a. Pembersihan Vegetasi disekitar lahan yang akan digunakan
b. Merupakan upaya mempersiapkan media tempat tumbuh yang baik
c. Bahan organik hasil land clearing mau diapakan ? BO sisa pembersihan lahan bisa memperbaiki struktur tanah.
2. Kesesuaian lahan ;menyangkut (karakteristik lahan dan kualitas lahan) hal yang berhubungan dengannya (bisa Non switable atau switable (S1,S2, atau S3)
a. Karaktersistik
b. Kualitas Lahan
c. Sesuai atau tidak lahan tersebut untuk komuditas tertentu

Kebutuhan Hara Beberapa Jenis Tanaman
Dalam menentukan kebutuhan hara tanaman tertentu ada dua analisa yang terlebih dahulu harus dilakukan antara lain
A. Analisa Biomassa Tanaman
B. Analisa kandungan Unsur Hara yang dikandung dalam biomassa tanaman

1. Sekurang-kurangnya ½ Rotasi dari jenis tanaman tersebut
Misalnya ada suatu areal Tanaman jati Dengan umur 20 Tahun
- cari Plot tanaman dengan variasi umur tertentu ( misal 3, 5, 7, dan 10 tahun)
2. Buat plot dengan ukuran 50 x 50 m(untuk hutan seumur) atau 1,6 ha (hutan alam) dengan menggunakan dasar kurva minimum spesies.
3. Inventarisasi pohon-pohon dalam plot tersebut kemudian catat (diameter dan tinggi total) indikator yang harus diperhatikan dalam membuat plot yaitu
Tolak ukur Plot yang digunakan
- Kelengkapan pohon
- Penampilan pertumbuhan pohon
- Peletakan plot dilapangan ;(harus disesuaikan dengan tofografi plot)
4. Susun data hasil Pengukuran kemudian dipilih sesuai dengan kebutuhan

A. Pengukuran Biomassa
 Biomassa adalah berta kering bahan organik. Dalam pengukuran bioassa harus memperhatikan komponen-komponen objek misal, batang, daun, ranting, kulit dll.
 Dalam pengukuran contoh untuk mengukur biomassa harus resfresentatif. Misalnya komponen daun harus terdiri dari daun bagian bawah, tengah dan atas)
1. Biomassa Total (mengukur biomassa tanaman secara keseluruhan)
2. Biomassa Sampling
Mengukur sejumah pohon yang mempunyai kriteria tertentu (misal berdasarkan kelas diameter)

Teknik Pengukuran Biomassa Secara Sederhana
Langkah-langkah yang harus dilakukan
1. Susun data hasil inventarisasi mulai dari yang terkecil keterbesar
2. Hitunglah Nilai D2 x H (diameter X Tinggi total)
No Kelas D2 x H Y
(frekwensi)
com
Kelas
Strata
1
16 4
S1

2
25 5
3
49 7
4
64 8
S2


81 9
S3

20

 120
Note : menurut Cochorn Populasi suatu tegakan paling optimal dibagi menjadi tiga strata
IF < 3 Kurang optimal
IF > 3………..

3. Bagi Kedalam 3 strata misal
S1 : 0-40
S2 : 41-80
S3 : 81-120
4. Hitunglah nilai tengah D2xH kemudian X dengan Frekwensi (y) sehingga akan didapatkan  strata kemudian bagi dengan N(jumlah populasi) (starata/N)
4. Pilih Nilai Tertinggi hasil perhitungan N0 4 dari tiap strata (S1,S2 dan S3), pohon yang memiliki nilai ini yang akan diguanakan sebagai contoh.






























Pengukuran Biomassa













Pengukuran
1. Siapkan 2 kantong tempat untuk masing-masing sample yang akan diambil contohnya dengan tujuan
- 1 kantong untuk analisa Biomassa
- 1 kantong untuk analisa kima





2. Contoh yang diambil meliputi daun, Ranting dan batang

Untuk batang


- Buat cakram 2 buah dengan lebar 5 cm taru diujung atas dan bawah batang
- Ukur panjang batang
- Data yang didapat Diameter ring 1, diameter Ring 2 dan Panjang

Uji Kimia (dilakukan dilab)




% Daun Cabang Kayu Batang Kulit batang
N Paling tinggi uH Banyak mengd Ca
P
K
Ca
Mg

Jumlah N = Biomassa komplek X konsentrasi N Komponen
Kalau sudah dapat nilainya maka sudah dapat dibagi dalam jumlah umur tegakan sehingga diperoleh jumlah biomassa tegakan pertahun








Uji kandungan Unsur Hara dalam Tanah
 Contoh tanah diambil dari kedalam 0-60 cm dan yang lebih dekat dengan cara membagi
0 -10
10-20
30-50
50-100
 Sekurang-kurangnya 4 titik untuk masing-masing plot
 4 titik tersebut harus mewakili kedalaman tanah
 Berat kering tanah diambil dengan menggunakan ring (core sample) yaitu mengambil sample dengan “undistrubed” pada 0-100 cm berat tanah yang diperoleh
- BK tanah yang diperoleh 0-10 cm : 1 gr/cm2
- Isi tanah yang diperoleh 0-10 cm/ha
- 100 x 100 m x 0,10 = 1000 m3
- 1 gr/cm3 = 1 ton/m3
- BK tanah 0-10 cm = 1000 ton
 Misal konsentrasi =0,15% (ppm) mg/gr
 Jumlah konsentrasi N tanah 0-10 cm = ppm =……../10.000 x bk
= mg/gr=……./1000 x…….=mili ekuivalen
 1 ekivalen = 1 gr molekul hidrogen
 1 mol H = 6,02 x 10 23 atom H
 1 miliekivalen (me) = 6,02 x 20 20 atom H
 Misal K = 6 me/100 gr
= 1000/100x6=6000 me= 6000x
= 6000x Ba atom K x valensi atom K
= 6000 x Ba K/valensi K = mg

Data yang didapat kan Berat Kering
1. dikeringkan pada T 1050C  24 jam sampai berat kering setimbang untuk analisa biomassa
2. Dikeringkan 800C untuk analisa kimia unutk menghindari polarisasi sehingga suhu lebih rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar